- Apr 09, 2024
Dampak dari system down Microsoft yang terjadi pada juta 19 July 2024 kemarin estimasi ada sekikar 8,5 juta komputer diseluruh dunia yang terdampak, angka ini menjadi yang terbesar dan terburuk yang pernah terjadi sepanjang sejarah.
Dari investigasi kesalahan ini terjadi berasal dadi perusahaan secutiry bernama crowdstrike yang di duga mengirimkan update software ke sejumlah pelanggan besarnya.
Microsoft yang juga membantu pemulihan masalah ini mengatakan bahwa angka yang terdampak kurang dari 1% dari semua perangkat yang menggunakan windows yang ada diseluruh dun, namun dampak ekonomi dan dampak sosial yang secara terjadi secara masiv menunjukan bahwa crowdstrike banyak digunakan oleh banyak perusahaan yang menggunakan perangkat untuk menjalankan layanan penting seperti Airport, layanan Bank, dan layanann umum fital lainnya.
Microsoft sebagai raksasa IT tersebut juga menyampaikan bahwa kejadian tersebut bukan semata masalah pada software, namun dengan insident tersebut Microsoft juga seolah ingin menegur bahwa perusahaan seperti corwdstrike harusnya melakukan proses kontrol yang mendalam sebelum melakukan eksekusi ke sistem pelanggannya, karena dampak dari kesalahan ini sangat lah besar dan menjadi insiden dunia maya terburuk dalam sejarah.
Gangguan masiv yang terjadi kemarin juga mimicu peringatan dari pakar keamanan siber di seluruh dunia bahwa gelombang upaya peretasan bisa saja terjadi secara oportunistik.
Melihat history beberapa insiden dengan dampak masiv yang pernah terjadi gangguan yang disebabkan oleh serangan siber yang juga pernah terjadi pada tahun 2017 yang berdampak pada sekitar 300rb komputer di 150 negara, di susul dengan serangan serupa yang dikenal dengan Notpeya di tahun yang sama.
Beberapa kalangan menyangkut pautkan kejadian ini merupakan agenda terselubung konspirasi seperti anggapan pada pandemi , yang memang telah di design puluhan tahun lalu agar manusia memiliki ketergantungan pada produk tertentu.
Foto : bbc.com